Waspada : Anemia pada Bayi by dr Elvina

Pengalaman Radang Tenggorokan dan Anemia pada Bayi

Haloo moms… saya mau share nih tentang pengalaman anak saya. Semoga cerita saya bisa diambil hikmahnya. 🙂

Langsung aja yaa… Beberapa hari yg lalu pas tengah malam Nizza terbangun. Sedikit rewel dan badannya anget. Saya gak begitu panik, karna memang saya lihat gusinya bengkak. Ok, anakku mungkin demam karna tumbuh gigi. Kasih cairan yg banyak dan minum paracetamol insyaAllah membaik sendiri (batinku). Ternyata demamnya berlanjut. Naik turun selama 3 hari, kalau malam demam tinggi, kalau pagi normal dan anaknya sehat dan aktif (kayak lg gak sakit). Mulailah kekhawatiran saya muncul. Kekhawatiran saya bertambah karna Nizza gak mau minum paracetamol drop. Setiap minum selalu muntah. Akhirnya saya kasih dumin supositoria (paracetamol yang dimasukkan lewat dubur). Sebenarnya kasian kalau tiap demam musti di gituin. Tapi mau gimana lagi. hiks 😦

Akhirnya pas hari ke 4, saya dan suami pergi ke IGD salah satu RS swasta di tempat saya tinggal. Walaupun pagi itu kondisi Nizza sudah membaik dan ceria lagi tapi saya tetap pengen priksa. Masuklah kami ke IGD. Disana Nizza di cek berat badan dan suhu nya oleh perawat. Suhunya normal. Kemudian dokter IGD datang. Beliau melakukan auskultasi (periksa pake stetoskop). Hanya dari auskultasi 2 detik, tanpa cek lain2 beliau langsung bilang: “opname ya!”. Haaa???…Saya lalu coba me-nego: ” dok, gak di cek lab dulu aja? nanti kalau ketemu diagnosisnya baru ditentukan perlu rawat inap gak”. Trus kata dokternya : “oooh, oke kalau gitu”. Akhirnya Nizza di cek lab. Hasilnya DB (demam berdarah) sama typus nya negatif. Cuman leukosit tinggi sama anemia. Sang dokter IGD tersebut tetep minta Nizza buat opname. Tapi saya dan suami menolak. Akhirnya kita ke spesialis anak. Setelah diperiksa ternyata Nizza kena radang tenggorokan. Saya benar benar kecolongan. Gak terlintas tentang diagnosis itu. Karna kan Nizza masih bayi, gak makan gorengan, es, dan macem2.

Dsa tersebut memberikan edukasi secara detil dan up to date. Ini edukasi beliau:
1. Untuk bayi 11 bulan harusnya beratnya 11 kiloan. Nizza cuman 8,8kg. Jadi kurang
2. Perbaiki menu makan. Kenalkan rasa dan semua makanan. Apa yang kita makan dia boleh makan. Kecuali msg. Teori no gula garam sebelum 1 th sudah lama ditinggalkan. Boleh kasih kasih gulgar tapi sesuai takaran.
3. Untuk usia 11 bulan gigi Nizza masih 5. Itu kurang banget. Solusinya. Stop bubur. Kasih makanan biasa seperti orang dewasa. Semakin banyak dia mengunyah kasar maka gusi akan terangsang, gigi akan tumbuh.
4. Jangan beri camilan biskuit. Kasih kue basah buat camilan.

Akhirnya saya pulang dengan membawa obat dari beliau. Nizza dapat obat cefilia drop (isinya cefixim) sama suplemen zat besi. Untuk kali ini, saya gak ngikut terapi dsa saya. Karna menurut saya antibiotik tersebut terlalu wow. Mana Nizza masih 11bulan pula. Tapi namanya terapi itu seni. Sah sah saja kl beliau kasih itu. Akhirnya saya kasih Nizza amoxan drop. Untuk demamnya saya kasih obat penurun demam di botol susunya trus saya cairkan dengan air matang. Alhamdulillah sembuh. Sekarang tinggal ngatasi anemianya sama naikkin BB Nizza doang. Mohon doanya ya moms.. semoga Nizza cepat sehat dan gemuk lg. amiin 🙂

ANEMIA DEFISIENSI BESI (ADB)

pada BAYI Kelompok usia yang paling tinggi mengalami defisiensi besi adalah usia balita (0-5 tahun) sehingga kelompok usia ini menjadi prioritas pencegahan defisiensi besi . Kekurangan besi dengan atau tanpa anemia, terutama yang berlangsung lama dan terjadi pada usia 0-2 tahun dapat mengganggu tumbuh kembang anak, antara lain menimbulkan defek pada mekanisme pertahanan tubuh dan gangguan pada perkembangan otak yang berdampak negatif terhadap kualitas sumber daya manusia pada masa mendatang. Bayi dan anak rentan mengalami ADB karena berbagai hal, di antaranya akibat kebutuhan tubuh akan zat besi yang meningkat seiring dengan percepatan pertumbuhan badan dan asupan zat besi dari makanan tidak cukup.

Gejala:
Gejala yang paling sering ditemukan adalah pucat yang berlangsung lama (kronis) dan dapat ditemukan gejala komplikasi, a.l. lemas, mudah lelah, mudah infeksi, menurunnya daya tahan tubuh terhadap infeksi dan gangguan perilaku.

Penyebab: Penyebab anemia pada bayi kurang dari 1 tahun a.l. karena bayi berat lahir rendah, prematuritas, lahir kembar, ASI ekslusif tanpa suplementasi besi, susu formula rendah besi, pertumbuhan cepat, anemia selama kehamilan. dan alergi protein susu sapi.

Penatalaksanaan:
1. Mengatasi faktor penyebab.
2. Pemberian preparat besi oral. Preparat besi dapat diberikan secara oral dengan dosis 2 mg/kgBB/hari (untuk bayi cukup bulan usia 4bulan -2 tahun). Diberikan sampai 2-3 bulan sejak Hb kembali normal 3.Pemberian vitamin C untuk membantu absorbsi zat besi.
4.Pemberian asam folat untuk meningkatkan aktifitas eritropoiesis
5.Hindari makanan yang menghambat absorpsi besi (teh, susu murni, kuning telur, serat) dan obat seperti antasida dan kloramfenikol.
6.Banyak minum untuk mencegah terjadinya konstipasi (efek samping pemberian preparat besi)

Pencegahan:

Usaha sederhana mencegah ADB adalah dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan zat besi. Usahakan bayi mendapat air susu ibu eksklusif. Setelah usia 6 bulan apabila tidak mendapat air susu ibu sebaiknya diberi susu formula yang difortifikasi zat besi. Pemberian tambahan zat besi dianjurkan pula sejak bayi sampai usia remaja, diberikan sebagai usaha pencegahan terhadap anemis.

Banyak bahan makanan di sekitar kita yang kaya kandungan zat besi. Sayuran berdaun hijau seperti selada air, kangkung, brokoli, bayam hijau, buncis dan kacang-kacangan kaya akan zat besi. Bahan makanan hewani seperti daging merah dan kuning telur juga kaya zat besi dan lebih mudah diserap oleh tubuh dibandingkan sumber nabati.
Dalam proses pengolahan bahan makanan, sangat perlu diperhatikan pengolahan yang baik dan benar sehingga kandungan zat makanan misalkan zat besi tidak berkurang dari bahan makanan tersebut. Usahakan anak Anda banyak mengonsumsi makanan yang kaya zat besi untuk mencegah ADB. Usaha sederhana yang dapat menyelamatkan anak Anda.

NB link penting:
Rekomendasi IDAI suplemen besi untuk anak: http://idai.or.id/wp-content/uploads/2013/02/

Rekomendasi-IDAI_Suplemen-Zat-Besi.pdf

Rekomendasi IDAI tentang MPASI untuk mencegah malnutrisi 2015: http://idai.or.id/wp-content/uploads/2015/07/merged_document.pdf  

ByBundKay

Tinggalkan komentar